Sampah, Siapa yang Salah?

/
5 Comments

Beberapa hari ini banyak postingan yang lewat di beranda facebook saya tentang plastik berbayar. Banyak yang pro dan kontra. Terserah deh, emang saya bisa apa? Hahaha

Sekedar ikutan peduli nih, memang beberapa waktu terakhir ini banyak banget kegelisahan yang muncul di masyarakat sekaligus berkurangnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Sampah bertebaran dimana-mana. Di sekitar rumah bahkan di tempat pariwisata semisal pantai dan taman hiburan. Hilangnya kepedulian dan rasa malu semakin memperparah keadaan ini. Setiap melihat berita selalu saja ada berita tentang penumpukan sampah dimana-mana. Bahkan hampir semua sungai yang ada di Jakarta tercemar sampah. Gak di Jakarta aja sih, lihatlah beberapa daerah yang juga makin menumpuk sampahnya. 




Di Riau ini misalnya, hampir semua lokasinya di lewati aliran sungai. Ada Sungai Rokan, Sungai Siak, sungai Kampar dan sungai lainnya membentang melewati hampir semua wilayah geografis Riau. Saat semua sorot mata tertuju ke berbagai sungai di Jakarta yang menjadi tempat pembuangan sampah akhir, kita tidak menyadari bahwa di lokasi dekat tempat tinggal kita juga terjadi hal yang sama.

Sebenarnya sudah banyak program yang di canangkan pemerintah untuk mengurangi keberadaan sampah di masyarakat. Beberapa Perda pun bermunculan untuk mengatur pengelolaan sampah tapi sepertinya itu tidak terlalu berimbas. Sebenarnya siapa yang salah? Pemerintah yang kurang tegas atau masyarakatnya yang tak peduli? Sudahlah, daripada main salah-salahan mending kita sadar diri aja. Sudahkah kita membuang mantan pada tempatnya? Eh salah, sudahkah kita membuang sampah pada tempatnya?

Berikut beberapa tips untuk mengurangi sampah :

1.      Bank Sampah
Ini merupakan wadah kreatif yang di ciptakan beberapa orang yang peduli terhadap bertebarannya sampah di Indonesia. Bank sampah menampung sampah yang telah di pilah-pilih untuk di setorkan ke pengepul kerajinan tangan. Selain sebagai solusi untuk mengurangi sampah, Bank Sampah juga bisa menambah pundi-pundi uang masuk untuk para Ibu Rumah Tangga. Tapi ini bukan berarti mengajarkan agar para ibu lebih konsumtif membeli bahan yang mengandung plastik untuk kemudian menjualnya kembali dan mengambil keuntungannya ya. Ini salah satu solusi agar para Ibu tidak membuang sampah plastik yang akhirnya hanya akan menambah tumpukan sampah.

2.      Membuat Kerajinan Tangan
Jika di daerah tempat tinggal anda tidak terdapat Bank Sampah yang bisa menampung sampah rumah tangga anda, anda bisa mengelola sendiri atau dengan kelompok. Ada banyak tutorial di situs Youtube. Silahkan anda memilih salah satunya dan bersiaplah menjadi pahlawan untuk keluarga dan lingkungan anda.


3.      Membawa Tas Serbaguna
Plastik (kresek) merupakan sampah yang paling banyak beredar di masyarakat. Masyarakat kita senang menggunakan plastik untuk membawa belanjaan mereka baik di pasar tradisional maupun pasar modern semisal supermarket atau minimarket. Bayangkan saja, untuk berbelanja tiga jenis sayuran saja pedagang member kita tiga plastik yang berbeda kemudian di tambah plastik yang lebih besar untuk membawa tiga sayuran tadi menjadi satu. Itu artinya sudah empat kantong kresek yang kita gunakan untuk satu took sayuran. Kemudian kita akan mampir membeli ikan da ayam, maka bertambah pula plastik yang kita dapat. Itu konsumsi untuk sekali ke pasar. Jika kita pergi ke pasar sekali seminggu, sebulan empat kali, setahun empat puluh delapan kali. Berarti kira-kira begini 5 buah kantong plastik di kali 48 kali ke pasar = 248 plastik yang kita bawa pulang ke rumah. Itu baru satu rumah tangga, jika ada sekitar 64.000 rumah tangga bayangkan apa yang akan terjadi pada Indonesia beberapa tahun kemudian.
Menyikapi tentang plastik berbayar, itu sebenarnya cara pemerintah untuk mengurangi pemakaian plastik dalam kegiatan sehari-hari. Kita tidak bisa mencemooh pemerintah ini-itu karena saya yakin sebelum mereka mengeluarkan kebijakan, mereka sudah melakukan berbagai studi kasus di lapangan. ambil sisi positifnya aja, gaes. 
Untuk mengurangi penggunaan kantong kresek hendaknya kita membawa tas serbaguna ketika hendak berbelanja. Sekarang banyak produsen tas serbaguna yang eye-cathcing. Salah satunya produksi @gerai_kimoi. Dengan desain yang simple bisa di bawa berbelanja kemana saja. Ke mall oke, ke pasar juga bisa. Kita bisa mengurangi penggunaan plastik kresek kalo pake tas ini. Bisa di cuci dan di pake lagi. 



            Akhirnya, masalah sampah ini tidak akan selesai jika kita hanya mendebatkan caranya tapi tidak berbuat untuk mengurangi pemakaiannya. Jadilah orang yang bijak agar keseimbangan alam tidak terganggu. Salam manis dari blogger manis ^,^




Sumber Tulisan         : https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_sampah
                                     http://bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/851

                            https://www.instagram.com/gerai_kimoi/
                            Berbagai sumber lainnya

                       



You may also like

5 komentar:

  1. Waaaah ada @gerai_kimoi. Aku juga pakai tas lipatnyaaa. Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe
      Solusi cantik di antara polemik plastik :)

      Hapus
  2. aku ya mau nulis ini haha... goooodd

    BalasHapus
  3. yang paling memungkinkan untuk semua orang ya tips no 3.

    salam kenal mba

    BalasHapus
  4. MGM Grand Casino & Resort - MapyRO
    MGM 출장마사지 Grand Casino & Resort MGM Resorts holds licenses 제주 출장마사지 from the 오산 출장안마 Eastern Band of the Luiseno 상주 출장샵 Tribes of Luiseno and Grand Laughlin Indian 정읍 출장마사지 Reservation.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.