Beberapa hari ini banyak postingan yang lewat di beranda facebook saya tentang plastik berbayar. Banyak yang pro dan kontra. Terserah deh, emang saya bisa apa? Hahaha

Sekedar ikutan peduli nih, memang beberapa waktu terakhir ini banyak banget kegelisahan yang muncul di masyarakat sekaligus berkurangnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Sampah bertebaran dimana-mana. Di sekitar rumah bahkan di tempat pariwisata semisal pantai dan taman hiburan. Hilangnya kepedulian dan rasa malu semakin memperparah keadaan ini. Setiap melihat berita selalu saja ada berita tentang penumpukan sampah dimana-mana. Bahkan hampir semua sungai yang ada di Jakarta tercemar sampah. Gak di Jakarta aja sih, lihatlah beberapa daerah yang juga makin menumpuk sampahnya. 




Di Riau ini misalnya, hampir semua lokasinya di lewati aliran sungai. Ada Sungai Rokan, Sungai Siak, sungai Kampar dan sungai lainnya membentang melewati hampir semua wilayah geografis Riau. Saat semua sorot mata tertuju ke berbagai sungai di Jakarta yang menjadi tempat pembuangan sampah akhir, kita tidak menyadari bahwa di lokasi dekat tempat tinggal kita juga terjadi hal yang sama.

Sebenarnya sudah banyak program yang di canangkan pemerintah untuk mengurangi keberadaan sampah di masyarakat. Beberapa Perda pun bermunculan untuk mengatur pengelolaan sampah tapi sepertinya itu tidak terlalu berimbas. Sebenarnya siapa yang salah? Pemerintah yang kurang tegas atau masyarakatnya yang tak peduli? Sudahlah, daripada main salah-salahan mending kita sadar diri aja. Sudahkah kita membuang mantan pada tempatnya? Eh salah, sudahkah kita membuang sampah pada tempatnya?

Berikut beberapa tips untuk mengurangi sampah :

1.      Bank Sampah
Ini merupakan wadah kreatif yang di ciptakan beberapa orang yang peduli terhadap bertebarannya sampah di Indonesia. Bank sampah menampung sampah yang telah di pilah-pilih untuk di setorkan ke pengepul kerajinan tangan. Selain sebagai solusi untuk mengurangi sampah, Bank Sampah juga bisa menambah pundi-pundi uang masuk untuk para Ibu Rumah Tangga. Tapi ini bukan berarti mengajarkan agar para ibu lebih konsumtif membeli bahan yang mengandung plastik untuk kemudian menjualnya kembali dan mengambil keuntungannya ya. Ini salah satu solusi agar para Ibu tidak membuang sampah plastik yang akhirnya hanya akan menambah tumpukan sampah.

2.      Membuat Kerajinan Tangan
Jika di daerah tempat tinggal anda tidak terdapat Bank Sampah yang bisa menampung sampah rumah tangga anda, anda bisa mengelola sendiri atau dengan kelompok. Ada banyak tutorial di situs Youtube. Silahkan anda memilih salah satunya dan bersiaplah menjadi pahlawan untuk keluarga dan lingkungan anda.


3.      Membawa Tas Serbaguna
Plastik (kresek) merupakan sampah yang paling banyak beredar di masyarakat. Masyarakat kita senang menggunakan plastik untuk membawa belanjaan mereka baik di pasar tradisional maupun pasar modern semisal supermarket atau minimarket. Bayangkan saja, untuk berbelanja tiga jenis sayuran saja pedagang member kita tiga plastik yang berbeda kemudian di tambah plastik yang lebih besar untuk membawa tiga sayuran tadi menjadi satu. Itu artinya sudah empat kantong kresek yang kita gunakan untuk satu took sayuran. Kemudian kita akan mampir membeli ikan da ayam, maka bertambah pula plastik yang kita dapat. Itu konsumsi untuk sekali ke pasar. Jika kita pergi ke pasar sekali seminggu, sebulan empat kali, setahun empat puluh delapan kali. Berarti kira-kira begini 5 buah kantong plastik di kali 48 kali ke pasar = 248 plastik yang kita bawa pulang ke rumah. Itu baru satu rumah tangga, jika ada sekitar 64.000 rumah tangga bayangkan apa yang akan terjadi pada Indonesia beberapa tahun kemudian.
Menyikapi tentang plastik berbayar, itu sebenarnya cara pemerintah untuk mengurangi pemakaian plastik dalam kegiatan sehari-hari. Kita tidak bisa mencemooh pemerintah ini-itu karena saya yakin sebelum mereka mengeluarkan kebijakan, mereka sudah melakukan berbagai studi kasus di lapangan. ambil sisi positifnya aja, gaes. 
Untuk mengurangi penggunaan kantong kresek hendaknya kita membawa tas serbaguna ketika hendak berbelanja. Sekarang banyak produsen tas serbaguna yang eye-cathcing. Salah satunya produksi @gerai_kimoi. Dengan desain yang simple bisa di bawa berbelanja kemana saja. Ke mall oke, ke pasar juga bisa. Kita bisa mengurangi penggunaan plastik kresek kalo pake tas ini. Bisa di cuci dan di pake lagi. 



            Akhirnya, masalah sampah ini tidak akan selesai jika kita hanya mendebatkan caranya tapi tidak berbuat untuk mengurangi pemakaiannya. Jadilah orang yang bijak agar keseimbangan alam tidak terganggu. Salam manis dari blogger manis ^,^




Sumber Tulisan         : https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_sampah
                                     http://bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/851

                            https://www.instagram.com/gerai_kimoi/
                            Berbagai sumber lainnya

                       


Masih bulan Februari tapi para siswa tingkat akhir sudah sibuk melakukan pembekalan Ujian Nasional. Tak luput keponakan dan sepupu saya. Melihat wajah lelah mereka sepulang sekolah rasanya tak tega. Mereka lebih lelah dari orang kantoran yang seharian berkutat dengan pekerjaan. Bukan bermaksud meng-hiperbola-kan tapi ini sungguh terjadi. Keceriaan seakan terenggut dari mereka ketika di ingatkan sudah sejauh mana persiapan ujiannya. Seketika mimik muka mereka berubah serius dan penuh rasa takut. Saya paham akan fenomena ini karena saya juga pernah melalui fase seperti itu. Tentu saja berbeda porsi nya dalam setiap jenjang pendidikan.
1.      Ujian Akhir Tingkat Madrasah
Saat Ujian Akhir tingkat Madrasah (kebetulan saya sekolah di Madrasah) rasa takut itu belum terlalu kentara. Saat itu saya belum terlalu takut akan ujian nasional, saya malah lebih takut karena di ledekin Kepala Sekolah bahwa saya tidak bisa masuk SMP karena badan saya terlalu kecil. Hampir setiap hari sepulang les tambahan saya mampir kerumah bidan untuk mengukur tinggi badan, memastikan bahwa saya layak masuk SMP dengan tinggi badan tak lebih dari satu meter.

2.      Ujian Akhir Tingkat Sekolah Menengah Pertama
Setelah lulus dari Madrasah saya memutuskan masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP). Alasannya karena sekolah SMP itu lebih dekat dengan tempat tinggal saya. Masa SMP itu masa paling absurd sepanjang hidup saya. Masa Pubertas, begitu orang-orang menyebutnya. Saat SMP saya melakukan kenakalan-kenakalan remaja yang luar biasa tapi saya tidak menyesalinya (Haha). Saya mengingat dengan baik dan mengenangnya. Dua tahun setengah telah berlalu, tibalah saatnya kami harus melakukan les tambahan untuk persiapan Ujian Nasional. Sebagai siswa badung, saya tidak takut. Sama sekali, toh ‘semuanya akan lulus’ batinku.
Saat itu terjadi beberapa perubahan di sistem UN. Diantaranya kenaikan Nilai Standar Kelulusan dan Ujian ulang jika tidak lulus. Untuk kebijakan yang pertama cukup membuat saya menelan ludah pahit. Bagaimana tidak, sebagai siswa badung saya tak pernah mendapat rangking walau hanya masuk sepuluh besar di kelas. Padahal saat masih Madrasah saya sempat membawa nama baik Madrasah sebagai juara umum tingkat Kabupaten. Entah kemampuan otak saya yang menurun atau tingkat kenakalan saya yang semakin meningkat tapi sepertinya kedua hal itu cukup berpengaruh ke nilai akademis saya semasa SMP. Kebijakan kedua membuat saya tersenyum lega, paling tidak ada kesempatan kedua jika saya gagal di Ujian Nasional walau itu juga mengerikan membayangkan raut wajah orang tua saya yang mengetahui anaknya ini tidak lulus Ujian Nasional.
Mulai saat itu, hantu bernama Ujian Nasional itu mulai menghantui setiap malam. Membuat saya berubah drastis, dari badung menjadi anak manis yang rajin belajar. Saat Ujian Nasional berlangsung saya tak henti-hentinya berkeringat. Pengawas Ujian mengingatkan agar lembar jawaban tidak basah, robek atau terlipat karena jika itu terjadi maka lembar ujian tidak bisa di scanner. Itu tahun pertama penggunaan lembar jawaban computer, ribet dan bikin deg-degannya bertambah satu tingkat. Rasanya konyol kalo harus gagal ujian hanya karena lembar jawaban ujiannya basah atau kotor karena keringat sementara kita sudah melakukan usaha se-maksimal mungkin untuk menjawab soal-soal yang di berikan.
Di antara empat mata pelajaran yang di ujikan (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan Ilmu Pengatahuan Alam), matematika yang sangat menguras pikiran. Pengumuman hasil UN menjadi drama yang sangat memilukan di antara para siswa, termasuk saya. Saya tak berbicara seharian itu. Tak ada yang ingin saya bicarakan, saya terlalu takut membayangkan hasil UN yang sudah saya kerjakan. Dan akhirnya perjuangan itu berbuah manis, saya lulus dengan peringkat ke 8. Kejutan? Tentu saja. Kemana nilai saya selama ini? Entahlah. Wallahu ‘alam bisawab.

3.      Ujian Nasional tingkat Sekolah Menengah Atas
Setelah drama Ujian Akhir Nasional di Sekolah Menengah Pertama usai, berlanjut ke session berikutnya. Saya harus menjalani satu kali lagi drama Ujian Nasional. Kali ini tendensinya lebih besar. Ketakutan lain selain lulus Ujian Nasional adalah ‘kemana setelah ini?’ Ujian Nasional aja udah bikin kepala puyeng tujuh keliling di tambah lagi harus mikir Universitas mana yang bakal di tuju. Saat itu Ujian Nasional mulai menggunakan paket soal. Walau hanya dua paket yang di berikan (A dan B) itu cukup membuat kami kelabakan. Belum lagi standar kelulusan yang di naikan lagi. Duuh … benar-benar membuat selera makan hilang. Sekarang kabarnya akan di tambah delapan paket lagi jadi sepuluh paket. Fiiuuhhh … Untung saya sudah tamat.


            Saat ini saya sedang membayangkan betapa gusarnya para siswa tingkat akhir. Tapi percayalah, Dek. Badai ini akan berlalu. Seperti mentari yang terbit lagi di kala pagi. Ini hanya malam yang gelap tanpa bintang tapi tenang sekarang kan banyak yang jualan lampu LED (hehe). So, tetap tenang dan fokus. Salam semangat dari Kakak manis ^,^
                                                                        

        
Fakta Tentang Cewek Tomboy

Sebelum gue jelasin tentang kalimat di atas, gue mau jelasin dulu apa maksud dari postingan ini. Mungkin di antara kalian ada yang bingung (atau cuma gue doang yang bingung?) Apa maksud dari semua postingan gue. Jadi ini semacam challenge yang di buat oleh grup wa yang gue ikutin. So, isinya bisa jadi berupa DIY, tips dan trik atau apalah, terserah. Kali ini gue bakal ngebahas tentang cewek Tomboy. Cekidooot!!

Beberapa orang mungkin mengernyitkan dahi (jangan lu juga dong!) Waktu denger kata Tomboy. Siapa sih Tomboy itu? Kenapa ada cewek Tomboy? Apa yang di lakukan oleh cewek Tomboy? Nah, itu pertanyaan yang lazim muncul ketika ada yang menyebut kata Tomboy. Tomboy dalam kamus bahasa Indonesia berarti perempuan yang melakukan peran gender sebagai laki-laki. Melakukan permainan laki-laki, berpenampilan maskulin selayaknya laki-laki. Misalnya cewek yang gak suka pake rok (kayak gue? Maybe). Perilaku Tomboy bisa di pengaruhi oleh beberapa faktor. Contohnya adalah ketidakpuasan terhadap nilai yang berlaku dalam masyarakat yang membatasi gerak sebagai cewek normal. Sebagai negara yang masih memegang teguh adat ketimuran, peranan cewek/perempuan di masyarakar masih di batasi oleh nilai atau norma. Contohnya saja jika cewek melakukan pekerjaan yang umumnya di lakukan oleh laki-laki itu di anggap sebagai sesuatu yang tidak pantas. Hal ini mendorong cewek/perempuan untuk bertindak di luar itu dan menunjukkan jati dirinya sebagai laki-laki. Untuk hal ini penulis (gue) melakukan beberapa wawancara (ngobrol doang sih tapi dengan pertanyaan menjebak. Haha *senyum setan*) dengan beberapa cewek dengan penampilan Tomboy dan menanyakan apa motif dibalik sifat Tomboy mereka. Berikut hasil penuturannya (narasumber random : cewek berumur 15 tahun dan mahasiswi berumur 20 tahun):

1.     Cewek Tomboy ber-usia 15 Tahun sebut saja namanya Bunga (bukan nama sebenarnya, apalagi nama artis. Bukan!) cewek berusia 15 tahun mengaku memilih bersifat Tomboy hanya untuk mempermudah dia dalam bergaul dengan temannya yang rata-rata laki-laki. "Jadi cewek itu ribet ya, Mbak. Mesti dandan, ini itu. Heboh aja pokoknya. Enakan jadi cowok." Kira-kira begitu jawaban si cewek abege ini waktu gue tanya apa yang melandasi sifat Tomboy-nya. Disini menunjukkan bahwa si cewek umur 15 tahun ini Tomboy-nya hanya untuk mempermudah pergaulan saja.

2.     Mahasiswi  ber-usia 20 tahun sebut saja namaya Melati (lagi-lagi bukan nama sebenarnya) ketika gue mengajukan pertanyaan yang sama. Mahasiswi menjawab bahwa perilaku Tomboy-nya di sebabkan oleh faktor lingkungan. Dimana di dalam keluarganya dia tidak memiliki saudara laki-laki dan dia kehilangan sosok ayah ketika masih kecil. Hal ini mendorong dia untuk menjadi sosok yang kuat. Dan menurut dia, laki-laki adalah sosok yang kuat. Berhubung dia sudah masuk usia dewasa jadi gue iseng nanya orientasi seks-nya. Ternyata orientasi seks-nya tidak berubah. Dia masih tertarik dengan pria sebagai orientasi seks-nya dan mengaku memiliki pacar seorang pria. Ini masuk dalam kategori Tomboy yang normal.

Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Tomboy:

a.      Lingkungan
Menurut hasil wawancara yang penulis lakukan terhadap narasumber, lingkungan mempengaruhi pengaruh penting dalam proses tumbuhnya sifat Tomboy ini. Misalnya si anak tumbuh dalam keluarga yang tidak memiliki anak perempuan selain dirinya. Hal ini mendorong si anak untuk meniru (imitasi) perilaku saudara laki-lakinya. Bisa meliputi cara berpakaian, gaya rambut atau melakukan permainan anak laki-laki.

b.     Trauma Masa Lalu
Kejadian masa lampau terkadang mempengaruhi pola pikir seseorang. Misalnya si anak tumbuh dalam keluarga yang sering melakukan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga). Biasanya seorang anak perempuan (cewek) mengubah orientasi (pola pikir) bahwa perempuan itu sosok makhluk yang lemah sehingga memotivasi dia untuk menjadi pribadi yang kuat dan bisa melindungi diri sendiri agar kejadian serupa (yang terjadi terhadap Ibu atau saudara perempuannya) tidak terjadi padanya dan sosok yang kuat menurut dia adalah laki-laki (melihat perbuatan sang Ayah atau saudara laki-lakinya). Atau si anak memiliki trauma tersendiri seperti pelecehan seksual.

c.      Pandangan Hidup (Pola Pikir)
Menjadikan sosok Tomboy itu agar terlihat keren dan berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Hal ini umum terjadi pada anak berusia 9-15 tahun (usia pubertas) karena masih dalam proses pencarian jati diri dan masih melakukan proses social yaitu Imitasi (Meniru).

Dalam kamus bahasa Inggris Oxford (yang tebelnya kayak bantal) Tomboy Berarti 'ketidakpantasan atau kekasaran'. Nah lho, Tomboy itu perilaku menyimpang atau bukan? Perilaku menyimpang adalah perbuatan yang menyalahi nilai atau norma yang berlaku dalam masyarakat.
Beberapa orang memukul rata bahwa Tomboy itu identik dengan hubungan sesama jenis. Tidak semua Tomboy seperti itu. Seperti yang telah penulis jabarkan di atas, Faktor yang mempengaruhi sifat Tomboy itu bisa berbagai hal. Seperti lingkungan, pola pikir, atau kejadian masa lalu yang menimbulkan trauma. Sejauh ini penulis belum menemukan kasus cewek Tomboy yang menjalin hubungan sesama jenis. Tapi dari beberapa sumber yang penulis baca, sifat Tomboy bisa mengubah orientasi seks seseorang jika hal ini luput dari pengawasan orang terdekat. Sifat Tomboy biasanya muncul secara alamiah. Hal ini biasa terjadi pada anak usia pubertas (9-15 tahun) dimana pada usia itu seorang anak sedang melakukan pencarian jati diri dan melakukan imitasi terhadap lingkungan sekitar.
Pada saat seperti ini peranan orang terdekat (keluarga dan teman) menjadi penting untuk memastikan bahwa sifat Tomboy mereka masih berada dalam tahap wajar dan tidak mengacu pada perilaku menyimpang. Karena pada usia tersebut rentan terjadi konflik bathin dalam diri si anak untuk menentukan jati diri ‘akan seperti apa aku nanti?’ Sebagai  masyarakat yang patuh terhadap hukum mari kita ciptakan suasana yang aman untuk pertumbuhan anak di sekitar kita. Misalnya dengan tidak men-judge anak sebagai anak nakal. Karena apa yang terucap dari kita dan jika dilakukan terus-menerus akan sangat mungkin berpengaruh terhadap mindset si anak dalam berkembang. So, stop violence! Rangkul mereka dan biarkan mereka tumbuh dan berkembang dengan baik agar kelak bisa memimpin bangsa ini ke arah yang lebih baik. 


Demikian ulasan dari penulis, sampe ketemu di postingan selanjutnya. Semangat!


Sumber        :
1.     Buku Sosiologi SMA
2.     Wikipedia.com
3.  Google.com
4.     Berbagai sumber lainnya
Beberapa hari lalu di grup BBM ada yang membahas tentang Cakka Nuraga yang konon katanya karakter suara dan wajahnya mirip dengan Kang Duta dan di gadang-gadang bakal jadi the next Kang Duta (Aamiin). Sebagai fans berat Sheila On 7 tentu saja kuping gue langsung panas, tangan gemeteran, mata melotot (Ini ekspresi kaget atau sawan?) *Skip! forget it!
Akhirnya gue mulai pencet-pencet tombol keyboard. Searching CAKKA NURAGA di Youtube. Ternyata dia sudah banyak mengupload cover berbagai lagu (Ya iyalah. Itu dari tahun kapan juga, Non!) Oke, sekarang gue bakal jelasin siapa mereka. Cekidooooot!
Sheila On 7 Formasi awal
Sheila On 7 Sekarang


Sheila On 7

Siapa sih yang gak kenal Band Indonesia yang hits di tahun 1996 itu? Yaps, Band yang awalnya beranggotakan Duta (Vocal), Eross (Guitar), Adam (Bass), Sakti (Guitar) dan Anton (Drummer). Lagu-lagunya melekat di kepala anak '90an termasuk aku. Band pertama yang bikin gue nge-fans ya mereka ini sampai sekarang gue masuk usia dewasa. Karakter suara Duta yang khas banget di padukan dengan musik ciptaan Eross yang Easy listening membuat gue betah mendengarkan suara mereka pada keadaan apapun (Udah jadi kebiasaan nyumpel kuping pake headset dan dengerin lagu mereka sampai tidur :p) Keunikan mereka adalah menciptakan lagu galau dalam format musik yang hepi. Contohnya aja lagu Pria Kesepian, itu lagu ngenes banget aslinya. Curhat seorang laki-laki yang ngejomblo terus dan selalu gagal kalo nembak cewek tapi musiknya nge-beat bikin asik dan gak berasa sedih. Atau lagu Sahabat Sejati yang menceritakan tentang persahabatan itu. Wuiiihhh ... Berasa banget feelnya, Bro! Mereka bisa memompa semangat pendengarnya dengan lagu yang mereka ciptakan. Sempat beberapa kali mengubah formasi kini Sheila On 7 beranggotakan Duta (Vocal), Eross (Guitar), Adam (Bass) dan Brian (Drummer).S heila On 7 telah mengeluarkan 10 Album dan album Musim Yang Baik (2014) merupakan album terakhir mereka di bawah naungan label Sony Music Entertainment Indonesia. Kita tunggu saja album mereka selanjutnya. FYI, Sheila On 7 menjadi band terfavorit tahun 2015 versi Koran Sindo. Ajiiib!

The Finnes Tree

The Finest Tree yang sering juga disingkat dengan TFT adalah duo yang terdiri dari kakak-beradik Cakka Nuraga dan Elang Nuraga. The Finest Tree diproduseri oleh Eross Candra dan dibentuk pada tanggal 20 Maret 2012. Pada bulan Desember 2012, mereka meluncurkan album perdana bertajuk Hijau The Finest Tree. Pada Agustus 2014 bergabung dengan Universal Music Group sebagai label rekaman.

 Cakka Nuraga

Cakka Kawekas Nuraga (lahir di Bintaro, Tangerang, Indonesia, 18 Agustus 1998). Ia merupakan anak kedua dari Tunggul Dhewa Nuraga sekaligus adik dari Elang Nuraga.

Karier Cakka

 Cakka mengawali kariernya dari ajang pencarian bakat untuk anak-anak, Idola Cilik 2. Meski hanya berhasil menembus 6 besar, namun penampilan Cakka mampu mencuri perhatian para penonton dan dewan juri saat itu.

Di usianya yang masih sangat muda, Cakka sudah mampu membawakan lagu-lagu band mancanegara dengan baik. Pelafalan lirik dan penjiwaan lagunya cukup baik, ditambah lagi dengan skill bermain gitarnya yang memukau.
Kini, penggemar Cakka semakin banyak. Cakka memiliki komunitas penggemar pecinta Cakka yang disebut C~LUVers. Tak hanya tersebar di Indonesia, penggemar Cakka juga meluas hingga ke Asia, Eropa dan Australia.

Elang Nuraga

Elang Putra Nuraga (lahir di Yogyakarta, 4 April 1994). Ia merupakan anak pertama dari dari Tunggul Dhewa Nuraga sekaligus kakak kandung dari Cakka Nuraga.

Karier Elang

Elang mengawali jalannya di dunia musik melalui beberapa festival musik yang ada di Yogyakarta. Dari beberapa festival tersebut, ia menyandang predikat sebagai gitaris terbaik. Sejak itu, karier bermusiknya semakin bersinar. Ketika berusia 14 tahun ia dipercaya untuk mengisi sesi jam session di booth Rolling Stone dalam acara Soundrenaline 2008. Permainan gitar dan selera musiknya yang tidak biasa untuk ukuran anak seumurannya menarik perhatian Eross Chandra.
Elang merasa beruntung bisa bekerja sama dengan Eross. Tak hanya itu, ia juga mendapat kesempatan spesial untuk mendampingi Eross ketika manggung bersama Sheila on 7. Bahkan, Elang pun diberi kesempatan untuk menggantikan posisi Eross ketika Eross sedang melakukan kunjungan endorsement ke Amerika akhir tahun 2012 ini.

Lagu The Finnest Tree

Lagu pertama yang aku denger dari duo ini adalah Kau dan Aku.

Lagunya lucu dan kekinian banget, Men! Menceritakan tentang cowok yang menjalani hubungan jarak jauh sedang melakukan video chat di sebuah caffe. Walau tema-nya cinta-cintaan tapi bahasa yang mereka gunakan sederhana sangat me-remaja ini menjadi ciri khas dari semua lagu yang di ciptakan oleh Kang Eross. Simak lagunya disini https://www.youtube.com/watch?v=hvvrtPoMi_U
Di depan laptopku kucurahkan hatiku
Betapa kuingin cepat pulang untukmu
Semoga jaringanku menyampaikan padamu
Perjalanan jauh tak bunuh rinduku
Lagu kedua Lupa Bawa Nyali.

Lagu ini menceritakan tentang cowok yang selalu kehilangan nyali ketika menghadapi pujaan hatinya. Dengan musik yang sedikit menghentak (Gak tau nama genre musiknya :v). Lucu dan enak banget di dengerin. Coba cek lagunya disini  https://www.youtube.com/watch?v=v9QOcZro6qk (kalo jatuh cinta di luar tanggung jawab penulis :p)

 * Hey little baby..
Kau membuat nafas ini
Lepas dan tak terkendali..
Tak bernyali... (mana nyali mu)
Tolong kembali
Kembali kan nafas ini
Berilah sedikit lagi harga dirii....

Oke, sekian informasi ini (berasa jadi pembawa berita :D) Bagi SheilaGank yang membaca ini tolong jangan serang gue kalo informasi ini tidak sesuai keinginan kalian, gue belum siap terkenal. Haha
Yang mau kontak gue bisa di :
Instagram : febri_woeland
Twitter : febriwu44566849
WA : 0812 6105 3894

Sekian dan terimakasih ^-^
Diberdayakan oleh Blogger.